Wednesday, August 24, 2022

Basic Design With Canva

 

Halo, Queenity Gangs!

 

Siapa nih yang selalu hadir mengikuti RatuTalks yang diselenggarakan Ratu Content? Nah, kemarin malam, Creative Director dari Ratu Content, Dini Haryani menyampaikan informasi yang penting dan berguna banget. Siapa nih Queenity yang tadi malam menyimak kelasnya?

Yups, di kelas kemarin, Dini ngebahas soal basic editing tips untuk membuat desain di suatu akun bisnis. Selain itu, Dini juga mengajak kita untuk belajar cara membuat desain promosi sederhana agar akun instagram bisnis kamu semakin menarik. Topiknya seru banget kan?

Nah, di kesempatan kali ini, kita akan share kembali mengenai topik pembahasan semalam. Jadi, buat kamu yang ingin membaca lagi pembahasannya atau gak mengikuti kelas kemarin, yuk langsung disimak ya. Keep scrolling!

Saat ini, skill desain grafis selalu dibutuhkan dalam dunia bisnis, misalnya untuk keperluan desain logo, desain brosur dan lainnya. Oleh karena itu, buat kamu yang lagi menjalani bisnis, harus banget belajar soal desain. Nah, hal yang penting kamu perhatikan adalah membuat identitas desain. Identitas desain itu terdiri dari apa aja sih?

 

1. Warna

 

Warna menjadi hal paling dasar yang harus kamu perhatikan. Kamu perlu memilih kombinasi warna yang cocok dan yang bisa menyampaikan pesan kepada para audiens yang melihat konten kamu. Nah sebelum memilih warna, kamu perlu tahu tentang arti warna. Nih kita kasih tau arti masing-masing warna.

 

  • Merah : Gairah, Berani dan Gembira
  • Kuning : Optimis, Hangat dan Bahagia
  • Orange : Ceria dan Kreativitas
  • Hijau : Kesehatan, Harapan, Segar dan Alam
  • Biru : Tenang, Setia, dan Aman
  • Pink : Muda dan Feminine
  • Ungu : Spiritual dan Royal
  • Putih : Modern, Minimalis, Murni
  • Hitam : Canggih, Kekuasaan dan Mewah

 

Setelah tau artinya, kamu perlu memilih empat warna sesuai dengan identitas brand atau bisnis kamu. Nah buat kamu yang bingung cari sumber warnanya, kamu bisa mengunjungi akun Instagram @awsmcolor atau @mr.pugo

 

2. Font

 

Elemen selanjutnya adalah Font. Untuk sebuah brand, disarankan untuk menggunakan dua jenis font yang mudah dibaca ya, agar para audiens bisa lebih cepat menangkap informasi yang kita tulis. Selain itu, kamu juga perlu konsisten saat menggunakan font. Oh iya, kamu bisa memilih font sesuai dengan image yang ingin kamu tampilkan. Misalnya pilih font yang elegan atau tegas yang sesuai dengan identitas brand kamu.

Saat bikin konten, kamu perlu menebalkan tulisan pada bagian yang ingin ditekankan agar audiens menangkap pesan yang ingin kita sampaikan.

 

3. Style

 

Sama halnya dengan font. Kamu juga harus konsisten menggunakan style desain untuk brand kamu. Style desain bisa bergaya elegan, minimalist, atau playful. Sekali lagi, sesuaikan dengan identitas brand kamu ya.

 

4. Jenis Tampilan Feed

 

Agar para audiens betah dengan konten kamu, kamu perlu membuat feed instagram terlihat lebih menarik dan sesuai dengan pola. Tampilan feed itu ada dua jenis, diantaranya yaitu puzzle dan pattern. Jenis feed puzzle ini emang terlihat sangat tricky dan kamu harus memastikan bahwa postingan yang kamu buat itu berkesinambungan. Sedangkan jenis feed pattern ini menampilkan desain yang menyatukan beberapa elemen dari beberapa kotak postingan.

 

5. Jenis Postingan

 

Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah jenis postingan. Jenis postingan dibagi menjadi dua yaitu single yang berisikan satu slide, dan multiple/ carousel yang berisikan dua hingga sepuluh slide. Oh iya, jenis postingan multiple atau carousel ini lebih disukai oleh banyak orang loh. Konten carousel bisa ngebuat para pembaca lebih lama untuk melihat postinganmu. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada insight akun instagram bisnis kamu.

 

6. Size Image

 

Terakhir, kita akan bahas seputar ukuran pada gambar. Ukuran untuk konten dengan tipe kotak adalah 1080×1080 px. Sedangkan yang tipe persegi panjang, ukurannya adalah 1080×1350 px. Nah, saat kamu bikin carousel di Canva, kamu nggak bisa bikin satu image saja. Jadi, misalnya kamu mau bikin tiga slide, maka kamu harus mengalikan ukurannya menjadi 3240×1080 px. Setelah itu, kamu bisa meng-cropnya melalui website pinetools.com/split-image

 

Nah, itulah informasi seputar dasar-dasar desain yang bisa bikin identitas brand kamu kuat. Di kelas selanjutnya, kita akan ngebahas soal copywriting. Penasaran banget kan? Yuk join kelas besok dan akan ada doorprize senilai Rp. 1.500.000 untuk kamu yang hadir di kelasnya. 

 

Sampai jumpa di kelas berikutnya ya!


Sumber :

https://ratucontent.com/

https://ratucontent.com/isi-post/basic-design-with-canva


Share:

Tuesday, August 23, 2022

Pentingnya Digital Marketing Untuk Berbisnis

 

Pentingnya Digital Marketing Untuk Berbisnis



 

 

Halo Sahabat Ratu…

 

Pentingnya Digital Marketing Untuk Berbisnis - Saat ini, perkembangan digital semakin pesat dan banyak pebisnis atau pengusaha baru yang mulai berbisnis juga bersaing melalui digital marketing. Digital Marketing merupakan salah satu strategi di era baru ini dan banyak diterapkan oleh pebisnis maupun pengusaha dalam melakukan promosi produk di revolusi industri 4.0. Digital marketing dalam era baru ini sangat penting dan harus dipahami semua orang, khususnya bagi orang yang memiliki usaha atau bisnis, karena setiap usaha membutuhkan strategi marketing untuk menarik lebih banyak pelanggan yang nantinya akan memiliki keuntungan lebih besar lagi.  

Teknologi yang semakin maju dan berkembang harus dimanfaatkan dengan baik untuk memudahkan pekerjaan, termasuk dalam melakukan marketing. Saat ini, digital marketing menjadi solusi pemasaran yang lebih modern dan sesuai dengan tujuan bisnis. Digital Marketing merupakan suatu usaha untuk menjalankan pemasaran sebuah brand atau produk via dunia digital, yang mana Sahabat Ratu bisa berkomunikasi dengan calon konsumen yang banyak menghabiskan waktu secara online. 

Lalu, mengapa sih Digital Marketing menjadi alasan yang penting untuk berbisnis? Berikut adalah penjelasan pentingnya digital marketing yang akan Queena bahas.

 

1. Membantu Memperkuat Nilai Jual Secara Online

img1

Hampir semua orang sudah menggunakan online shop untuk berbelanja. Maka dari itu, banyak juga toko yang memilih platform online untuk menjual produknya. Sebagai pebisnis, Sahabat Ratu juga harus turut mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, karena dengan begitu, akan memberikan nilai jual yang layak dan memberikan kesan up to date, baik dari segi pelayanan maupun pemasaran.

 

2. Membantu Bisnis Lebih Terkenal dengan Jangkauan yang Luas

IMG2

Semakin luas jangkauan pasar kita, maka semakin besar JUGA peluang untuk mendapatkan banyak konsumen. Dengan bantuan teknologi atau digital marketing, Sahabat Ratu bisa memperluas jangkauan bisnis secara mudah. Penggunaan media sosial, website atau marketplace memungkinkan Sahabat Ratu untuk menjangkau pelanggan yang berada jauh dari lokasi, bahkan sampai ke luar negeri. 

 

3. Digital Marketing Memberi Informasi Lebih Rinci tentang Pelanggan

IMG3

Digital marketing mampu memberikan informasi lebih detail dan rinci tentang pelanggan, bahkan informasinya lebih lengkap dibanding Google Analytics. Dan salah satu hal penting dalam digital marketing yaitu bisa membantu membaca semua perubahan yang terjadi melalui media online. Selain itu, Sahabat Ratu juga bisa segera menentukan strategi selanjutnya.

 

4. Dapat Menghemat Anggaran Pengeluaran Perusahaan

img5

Dengan digital marketing, anggaran perusahaan juga semakin aman dan tidak boros, karena Sahabat Ratu bisa memanfaatkan media sosial atau website. Berbeda halnya dengan pemasaran secara offline atau tradisional yang harus mengeluarkan data yang cukup besar.

 

5. Memudahkan dalam Melakukan Evaluasi dan Mengenal Target Pelanggan

img6

 

Alasan yang terakhir adalah karena digital marketing dapat membantu bisnismu untuk menentukan target pelanggan. Dengan digital marketing, Sahabat Ratu bisa mencari target pelanggan dan menganalisisnya menggunakan keyword atau algoritma suatu produk yang disarankan melalui search engine. Selain itu, Sahabat Ratu juga bisa mengevaluasi trategi pemasaran yang baik dan bisa diterapkan kedepannya lagi agar lebih efektif.

Nah itulah alasan penting digital marketing untuk bisnis. Kalau Sahabat Ratu ingin memasarkan produk secara online, yuk langsung aja hubungi Queena, karena Queena selalu punya solusi untuk bisnis kamu. 

 

Sumber:
https://ratucontent.com/
https://ratucontent.com/isi-post/pentingnya-digital-marketing-untuk-berbisnis
https://www.lyfemarketing.com/blog/importance-of-digital-marketing/
Share:

Saturday, January 1, 2022

Welcome 2022

 Seperti biasa awal  tahun semangat baru, makanya judulnya Welcome 2022. Tahun 2022 ini buat saya bener-bener menjadi babak baru lagi dalam kehidupan. Dari biasanya sebagai seorang pekerja menjadi seorang wirausaha. Alasan kenapa saya pivot dari pekerja menjadi wirausaha bakal saya jelaskan di post yang akan datang, yang jelas ini tetap on the track sesuai mimpi dan cita-cita saya dari dulu. Cuma bedanya dulu cuma banyakan ngomong sekarang mendinglah ada sedikit aksi. Kalau kata orang bijak, start with small step.

Serunya usaha saya ini dikembangkan bukan cuma oleh saya sendiri, tapi bareng istri,istilah kerennya couplepreneur. Saya dan istri mengembangkan usaha di bidang direct marketing essential oil (Ratuminyak) dan juga bidang digital marketing (Ratu Content).  

Kembali ke tahun 2022, menurut saya tahun ini bakal challenging banget, terutama buat dunia bisnis. Covid-19 yang belum tahu selesainya kapan, potensi masalah terkait global supply chain (ini bisa bikin harga barang-barang naik) dan roda ekonomi yang belum kembali berputar normal. Tapi itu semua jangan membuat kita takut, justru harus membuat kita lebih semangat lagi. Dimana ada kesulitan disitu akan ada kemudahan. Cukup jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sekecil apapun pencapaian kita di 2022 ini, syukurilah.

Akhir kata, selamat tahun baru 2022, semoga di tahun ini kita mendapatkan keberkahan, kesehatan, kelimpahan rezeki dan segala kebaikan untuk kita. Aamiin.

Share:

Friday, November 4, 2016

Wednesday, July 22, 2015

Selamat Jalan Mama


Pertemuan kita singkat ma, kita saling mengenal cuma sebentar, tapi daya juang, semangat dan ketaatan kepada agama mama akan selalu jadi inspirasi.

Yudhis akan selalu ingat dan berusaha mewujudkan pesan mama pada waktu akad nikah dulu, “titip agnes, bimbing agnes jadi istri shalehah”

Maaf ma, yudhis dan agnes belum bisa memberikan mama cucu sampai akhir hayat mama.

Setelah kepergian mama, sekarang yudhis berjalan sendirian membimbing agnes. Masih terbayang obrolan2 kita di telepon tentang harapan mama agar agnes bisa jadi istri yg shalehah, insya Allah yudhis akan berusaha mewujudkannya ma.

Selamat jalan mama, semoga mama tenang di alam sana, semoga amal ibadah mama di terima Allah SWT.

Allahumaghfirlaha warhamha waafiha wafu anha.

Share:

Monday, September 15, 2014

Astronot dan Sang Planet Part 1

Alkisah disebuah planet di jagad raya ini, hiduplah sekumpulan astronot. Di planet tersebut terdapat budaya, ketika astronot-astronot tersebut dewasa mereka akan pergi meninggalkan planet mereka untuk mencari planet baru yang nyaman untuk ditinggali untuk memulai kehidupan yang baru.

Sebutlah seorang astronot yang akan pergi itu bernama Ritter. Tiba pada waktunya Ritter harus pergi mengangkasa, meninggalkan planet yang sudah ditinggalinya itu untuk mencari planet baru. Sebuah Pesawat ulang alik pun sudah disiapkan, lengkap dengan segala perlengkapannya. Duarrrr, bunyi ledakan roket pembawa pesawat ulang alik itu berbunyi. Roket itu pun mulai mengakasa mendorong pesawat ulang alik itu menuju lapisan atmosefer, yang akan membawa Ritter mencari planet yang baru. Para penghuni planet pun melambaikan tangannya dengan ciri khas lambaian tangan seperti di Dufan…dadah dadah…mereka melambaikan tangannya pada Ritter.

Berat bagi Ritter sebenarnya untuk menginggalkan planet tersebut. Tetapi apa daya, fitrahnya sebagai astronot, harus melakukan perjalanan ini. Siap tidak siap harus siap, the show must goes on.

Pesawat ulang alik pun sampai ke lapisan luar angkasa, sang roket pembawa telah dilepaskan, tinggalah Ritter dan pesawat tersebut di luar angkasa. Perjalanan pun dimulai. Ritter mulai menyinggahi planet yang dia temukan pertama kali. Ritter pun mendarat di planet tersebut, mencoba turun dari pesawat untuk melihat planet tersebut. Seperti pada umumnya, yang pertama kali itu selalu menyenangkan, sampai akhirnya Ritter mulai merasa tidak nyaman dan pergi dari planet tersebut.

Ritter pun mulai mengakasa kembali dan mencari planet lagi. Dalam perjalanannya banyak planet yang disinggahi, ada yang terlihat nyaman, nyaman dan tidak. Tetapi Ritter selalu meinggalkan planet-planet tersebut karena selalu mencari yang lebih baik. 12 tahun lamanya Ritter mengarungi angkasa mencari planet yang dia dambakan, sampai akhirnya Ritter mendapat kabar melalui pesan radio dari planet tempat tinggalnya bahwa bahan bakar pesawatnya itu sudah mulai habis. Dan juga Ritter menerima pesan dari seorang yang maha bijaksana di alam sana, yang mengatakan, “Ritter, kalau kamu mencari terus planet yang terbaik versi kamu, itu tidak akan ada habisnya. Turunlah kamu ke planet yang membuat dirimu tertarik, buatlah planet tersebut jadi pilihan yang terbaik untuk kamu.”

Bagai disambar petir, Ritter pun tersadar setelah menerima pesan itu. Rittter pun mulai mencari planet yang membuatnya tertarik. Sampai pada suatu waktu Ritter pun melihat sebuah planet yang membuat dirinya tertarik. Dia pun turun ke planet tersebut, mencoba mengenali setiap jengkal planet tersebut. Ritter pun teringat pesan dari sang bijaksana tadi “buatlah planet ini jadi yang terbaik untuk kamu”. 

Ritter pun akhirnya memutuskan, mungkin inilah calon planet yang akan dia tinggali. Ritter pun akhirnya mengirimkan pesan ke planet asalnya bahwa dia sudah menemukan calon planet yang akan dia tinggali. Tak lama setelah Ritter mengirimkan pesan tersebut, Ritter menerima pesan dari planet asalnya, yang isinya, “Baiklah Ritter, jika itu planet yang telah kamu pilih, tapi kami dari planet asal ingin melihat dulu seperti apa planet yang telah kamu pillih, sehingga kami dapat memberikan masukan, dan kaulah sendiri yang menentukan pilihan”. Ritter pun kemudian menunggu planet asal tersebut melihat planet barunya.

Nantikan kelanjutan kisah Ritter dalam episode selanjutnya J.
Share:

Thursday, January 2, 2014

Thursday, November 15, 2012

Trip to HOLLAND, Jakarta - Dubai - Amsterdam - Sassenheim

Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata Belanda. Bagi saya yang orang Indonesia, hal yang terlintas pertama adalah penjajah. Belanda pernah menjajah negeri yang saya tinggali ini selama 350 tahun. Hal kedua adalah saya ingat dengan kakek nenek saya dari pihak ayah. Saya tidak sempat bertemu dengan mereka, karena mereka sudah wafat sebelum saya lahir. Tetapi, menurut cerita papa, kakek nenek saya pernah sekolah ekonomi di Belanda. Hal lainnya mengenai Belanda yang terlintas dalam benak saya, yaitu Amsterdam, Orange, Ajax Amsterdam dan Tulip. Dalam benak saya, tidak sedikitpun terpikir bahwa suatu saat nanti saya akan menginjakan kaki negeri kincir angin tersebut. Sampai suatu hari saya dipanggil atasan saya dikantor dan diberitahu bahwa saya termasuk karyawan yang diikutsertakan dalam training mengenai Simulator Pesawat Boeing dan Airbus. Training sendiri akan berjalan selama 2 minggu. Antara perasaan senang dan bingung bercampur aduk. Senang karena jarang sekali kesempatan seperti itu dan saya dapat melihat dunia di luar Indonesia. Bingung, apa yang harus saya siapkan. Alhamdulillah, semua persiapan dapat dilalui dengan lancar, sampai hari keberangkatan tiba, yaitu tanggal 30 September 2012. Saya akan menceritakan bagian persiapan berangkat (terutama proses pembutan VISA) ke Belanda dalam bagian lain di blog ini.

Pada tiket yang saya terima dari Kantor, saya dijadwalkan berangkat pada tanggal 30 September 2012 dini hari dan pulang pada tanggal 14 Oktober 2012 waktu Belanda, menggunakan maskapai Emirates. Melihat ittenarry di tiket saya akan menempuh perjalanan Jakarta - Dubai, kemudian pindah pesawat lanjut ke Dubai - Amsterdam. Tempat saya training sendiri berada di kota Sassenheim, sebuah kota kecil berjarak lebih kurang 30 KM dari Schiphol Airports ke arah Leiden.

Karena berangkat minggu dini hari, maka saya berangkat dari Bandung sabtu sore dengan memperkirakan akan tiba di Cengkareng pada pukul 10 malam. Sebelumnya saya harus menjemput rekan saya Alfian di Bandung, Pak Benny di Curug dan Mas Eko di Serpong. Sesuai dugaan, pukul 10 malam saya dan ketiga rekan saya sampai di Cengkareng, kami minta di drop di Terminal 2. Terminal 2 adalah terminal keberangkatan Internasional di Cengkareng.

Sampai di Cengkareng kami segera menuju counter check in. Di counter check in saya berpisah dengan Pak Benny dan Mas Eko, karena mereka akan check in di counter business class sementara saya dan Alfian check in di counter economy class. Saya dan alfian kemudian mengantri, untuk kemudian check in. Di counter check in ini, saya menyerahkan tiket yang sudah disiapkan, kemudian membayar airport tax sebesar Rp. 150.000, kemudian petugas dari Emirates memberikan boarding pass 2 buah, yang satu untuk Jakarta - Dubai, yang kedua untuk Dubai - Amsterdam.

Selesai check in, saya segera menuju counter imigrasi. Di counter imigrasi ini saya mengantri lagi, tetapi beruntung antrian tidak terlalu panjang, lebih panjang antrian saat check in. Tiba giliran saya untuk menuju petugas imigrasi, saya kemudian menyerahkan passport, tiket dan boarding pass kepada petugas imigrasi. Petugas kemudian memeriksa passport saya, kemudian memberikan cap di salah satu halaman passport saya dan proses di imigrasi pun selesai.

Selesai dari counter imigrasi, saya segera mencari mushola untuk melakukan shalat Isya. Selesai shalat saya menuju boarding gate dan menunggu panggilan masuk pesawat. Setelah kurang lebih menunggu satu jam, panggilan masuk pesawat pun terdengar. Untuk maskapai emirates, petugas mereka akan memanggil penumpang berdasarkan zona tempat duduk yang ada di boarding pass, sehingga proses loading penumpang ke pesawat lebih tertib.

Pesawat yang menuju Dubai ini menggunakan Boeing. Saya duduk di bagian tengah dari barisan penumpang. Tidak lama setelah masuk, pesawat pun siap-siap untuk lepas landas. Pukul 00:40 pesawat pun berhasil lepas landas menuju dubai. Lama perjalanan Jakarta - Dubai sekitar 7 jam.

Di pesawat, saya lebih banyak tidur dan hanya bangun ketika dibangunkan oleh pramugari untuk snack dan makan. Baru ketika akan mendarat di Dubai, saya terbangun dan mengobrol dengan penumpang sebelah saya, seorang wanita bule yang baru liburan dari mentawai. Dia akan kembali ke negaranya Jerman. Dia menceritakan betapa dia takjub melihat pemandangan di Mentawai. Pukul 05.30 waktu setempat, pesawat pun mendarat di Dubai.

Dari tempat pemberhentian pesawat, para penumpang dibawa menuju terminal kedatangan menggunakan bus. Sedikit diluar dugaan saya, dimana saya menduga akan menggunakan garbarata untuk menuju terminal kedatangan. Di terminal kedatangan, semua penumpang diharuskan untuk di periksa dan di scan barang bawaan handcarrynya. Alat scan di dubai ini sangat sensitif terhadap metal, saya bahkan sampai harus buka sepatu segala, karena ring tali sepatu saya menggunakan bahan metal.

Suasana di Dubai Airport
  Lolos dari pos scanning, saya segera mengambil arah ke arah transit dan menuju boarding gate untuk menunggu pesawat yang akan membawa saya menuju Schiphol Amsterdam. Sekitar 3 jam saya menunggu, sempat foto-foto juga hehe, akhirnya para penumpang dipanggil masuk pesawat. Setelah semua penumpang masuk pesawat, pesawatpun lepas landas. Waktu tempuh Dubai - Amsterdam sekitar 8 jam. Pesawat yang digunakan adalah Airbus.
Bergaya dulu di Dubai Airport

Interior di kursi penumpang Airbus. Menyenangkan ada colokan listrik, jadi bisa charge handphone :-)
 Pukul 13.30 waktu Amsterdam, pesawat saya landing di Schiphol Airport. Alhamdulilah pesawat mendarat dengan selamat. Keluar dari pesawat, saya segera mengirimkan sms ke Indonesia, memberitahu bahwa saya sudah sampai di Belanda. Setelah itu saya segera mencari rekan sekantor saya, yang akan pulang ke Indonesia, untuk mengambil kertas booking hotel. Setelah bertemu dengan rekan saya tersebut, saya munuju counter imigrasi. Sampai dicounter imigrasi, ditanya mau apa di Belanda, tinggal dimana, berapa lama. Setelah saya jelaskan semua kepada petugas imigrasi, passport saya pun di cap dan sah saya diperbolehkan masuk ke negeri kincir angin ini. Sedikit tips menghadapi para petugas counter imigrasi, saya selalu tersenyum ketika berhadapan dengan mereka dan jangan terlihat tegang, karena itu akan membuat mereka menjadi curiga.

Selepas dari counter imigrasi, saya menuju baggage counter untuk mengambil tas bagasi saya, bareng-bareng Alfian, Pak Benny dan Mas Eko. Setelah semua mendpat bagasinya, saya mengambil troli untuk membawa luggage bag saya yang cukup besar, 28 inch. Troli di Belanda ini free, tidak seperti di Jerman yang mengharuskan kita memasukan koin terlebih dulu untuk mendapatkan troli.

Akhirnya sampai Schiphol juga
Kami berempat kemudian menuju keluar area terminal untuk mencari taksi, sambil sekali-kali mengambil foto. Cukup lama menunggu taxi, akhirnya kami mendapatkan taxi berjenis Van yang cukup untuk kami berempat dan segala luggage kami. Di taxi saya duduk di depan. Saya meminta supir taxi untuk mengantarkan kami ke Van Der Valk Hotel Sassenheim. Supir taxi tersebut memasukan nama hotel tersebut di perangkat GPS dia, dan terlihatlah jalur yang harus ditempuh, kemudian supir taxi itu segera memacu kendaraannya.

Itu Schiphol Plaza loh :-)
Selama perjalannan, saya hanya mengamati pemandangan sepanjang perjalanan. Cukup takjub di negeri yang katanya lahan negaranya terbatas, masih banyak terdapat dareah hijau. Sangat berbanding terbalik dengan Jakarta ataupun Bandung, dimana lahan-lahan hijau tersebut sudah berganti dengan bangunan-bangunan tinggi dan mall-mall. Sekitar setengah jam melalui tol, kami pun sampai di hotel. Tarif taxi dari Schiphol ke Sassenheim Van Der Valk Hotel adalah 60 Euro. Setelah membayar taxi, kami masuk ke lobby hotel untuk check in. Selesai proses check in di lobby hotel, petugas memberikan petunjuk jalur menuju kamar kami di lantai 2 hotel.

Pemandangan dari kamar
Kami pun segera menuju kamar hotel, masuk kamar hotel, saya pun langsung tertidur karena kelelahan.





Share:

Wednesday, February 8, 2012

It'll be start again

Semua akan dimulai kembali.

Hari ini akan bakal ada meeting review kontrak untuk proyek yang tahun lalu gw pegang. Walaupun belum ditentuin siapa yang bakal jadi Project Managernya, tapi feeling sih gw lagi.

Sebenernya sih masih belum terlalu pengen mulai project lagi, pengen liburan dulu, tapi apa daya, projectnya udah akan dimulai. Berarti bakalan sibuk sana-sini lagi. Sempet kepikiran kalo megang project lain kayanya asik juga, ada tantangan baru..hehe.

yah semua akan dimulai kembali. Selamat sibuk sampai akhir tahun.
guud luck :-)
Share:

Sunday, January 22, 2012

Menyambungkan Macbook Pro ke LCD / Proyektor

Kali ini saya akan sharing bagaimana cara menyambungkan Macbook Pro ke LCD tambahan ataupun proyektor.

Pada Macbook Pro tidak terdapat port VGA yang biasanya berfungsi sebagai port untuk additional screen ataupun mirroring screen yang biasa digunakan pada proyektor untuk presentasi. Sempat bingung juga bagaimana caranya mengkoneksikan MBP ke LCD/Proyektor. Setelah tanya kanan kiri dan searching di internet, ternyata untuk menyambungkan MBP ke LCD/Proyektor yang notabene portnya VGA (DB15) harus menggunakan konverter. Untuk MBP yang saya miliki, dibutuhkan converter namanya MiniDisplayPort to VGA. Converter ini bisa didapat ditoko-toko yang menjual product-product apple. Di bandung saya mendapatkannya di EMAX Bandung Indah Plaza (BIP), harganya Rp. 299.000

Setelah mendapatkan converter tersebut saya segera mencobanya dirumah. Berhubung dirumah tidak ada proyektor maka LCD Monitor saja sebagai penggantinya. Ternyata cukup simple menghubungkan MBP ke LCD, cukup plug and play dan tampilan layar akan langsung tampil di LCD. Gambar di bawah ini adalah gambar converter MiniDisplayPort to VGA yang tersambung ke kabel VGA LCD Monitor.



Sempat bingung, ketika melihat tampilan di LCD Monitor kok berbeda dengan di MBP seperti di bawah ini :



Ternyata setelah di pelajari, default setingan jika menggunakan layar tambahan di MBP adalah extended. Berarti pada LCD Monitor tambahan akan merupakan perpanjangan dari layar MBP yang sedang show. Agar tampilan di LCD monitor sama dengan seperti layar di MBP maka perlu sedikit konfigurasi. Caranya adalah sebagai berikut :

1. Masuk system preferences, kemudian pilih displays
2. Pada tampilan displays pilih tabs arrangement
3. Pada tampilan arrangement centang pilihan mirroring displays, maka seketika tampilan di LCD monitor akan sama dengan tampilan pada MBP, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:



Sekian sharing saya mengenai cara menghubungkan MBP ke LCD / Proyektor :-)
Share:

Wednesday, January 18, 2012

Mencicipi Mac Book Pro

Saat ini laptop mungkin sudan bukan menjadi barang aneh lagi. Hal ini akan berbeda ketika 4 - 5 tahun lalu, ketika laptop masih menjadi barang langka, karena harganya yang relatif mahal. Saya mengenal laptop pertama kali adalah ketika saya menginjak kelas 6 SD, saat itu papa, diberi inventaris laptop oleh kantornya, merek toshiba dengan sistem operasi windows 95. Sementara itu saya baru dipercaya memegang laptop oleh orang tua ketika masa kuliah. Laptop merek NEC menemani masa-masa kuliah tingkat akhir saya. Sementara saya baru bisa membeli laptop sendiri setelah sekitar 1,5 tahun bekerja. Waktu itu saya bangga sekali bisa membeli Laptop merek DELL walaupun dengan spesifikasi yang biasa-biasa saja.

Cerita mengenai Laptop, ada hal unik yang tidak bisa saya lupakan. Waktu itu saya SMA kelas 1, saat itu teman saya membawa laptop milik orang tuanya ke sekolah untuk memperlihatkan lirik lagu sebuah band. Tapi yang menarik perhatian saya waktu itu adalah bukan lirik lagunya, melainkan tampilan laptop tersebut, berbeda dengan yang biasa saya lihat. Ketika saya bertanya, apa merek laptop tersebut, teman saya menjawab Macintosh, sebuah nama yang tidak pernah saya dengar saat itu dijajaran produsen laptop.

Beranjak masa kuliah, saat itu saya sedang senang hobby fotografi, kebetulan dikampus pun saya suka itu nongkrong dengan anak-anak komunitas fotografi kampus, walaupun saya tidak ikut unit kegiatan tersebut. Salah satu dari aktifitas fotografi adalah mengolah foto di komputer. Saat itu pula saya kembali dipertemukan dengan laptop bermerek macintosh, ada beberapa teman saya yang menggunakan laptop tersebut untuk mengolah foto dan ketika saya melihat tampilan di laptop tersebut ternyata sangat berbeda, saat itu saya mempunyai angan-angan, suatu waktu saya ingin membeli laptop tersebut.

Baru di awal tahun 2012 ini saya bisa mewujudkan laptop tersebut. Sebuah laptop Apple MacBookPro pemberian teman. Hanya karena aktifitas pekerjaan saja, saya belum dapat mengexplore lebih jauh mengenai laptop ini, tetapi yang paling saya rasakan adalah kemampuan grafis nya cukup baik. Sistem operasi yang digunakan pun bukan windows melainkan OS X Lion, sebuah sistem operasi terbaru dari Apple. Untungnya sistem operasi ini mirip dengan Linux, sehingga tidak terlalu kaget buat saya untuk konfigurasi sana sini, berhubung saya juga sudah cukup terbiasa dengan sistem operasi linux.

Tulisan ini pun dibuat dengan laptop MacBookPro ini :D Kedepannya saya mungkin akan menuliskan artikel mengenai cara-cara mengkonfigurasi laptop ini.
Share: